Judul Buku : Pengantar evaluasi pendidikan
Pengarang : Prof. Drs. Anas Sudijono
Tebal Buku : 487 halaman
Penerbit : PT. Raja Grafindo persada
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar-mengajar, padahal antara keduanya punya arti yang berbeda meskipun saling berhubungan. mengukur adalah membandingkan sesuatu dan satu ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai berarti mengambil satu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif). Adapun pengertian evaluasi meliputi keduanya
Buku ini secara mendasar membahas tentang evaluasi. Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut.
Evaluasi, khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus. Hal ini menjadi penting karena karena di negara-negara yang sudah maju, pendidikan dipandang sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah social
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau pproses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat di ketahui mutu atau hasil-hasilnya. Dalam buku ini, pembicaraan hanya akan di batasi pada penilaian atau evaluasi yang dilaksanakan di sekolah. Hubungan antara penilaian dengan pengukuran, antara penilaian dan pengukuran saling berkaitan. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Pengukuran yang bersifat kuantitatif dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu : pengukuran yang di lakukan bukan untuk menguji sesuatu, pengukuran yang di lakukan untuk menguji sesuatu, pengukuran untuk menilai, yang di lakukan dengan jalan menguji sesuatu. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti, mengambil keputusan terhadap sesuatu mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya. Dan penilaian bersifat kualitatif.
Sebagaimana yang telah kita ketahui alat evaluasi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes adalah merupaka suatu kenyataan bahwa manusia dalam hidupnya berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Adanya perbedaan individual itu sudah barang tentu akan turut serta menentukan berhasil atau tidaknya individu-individu tersebut dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, dengan demikian akan berakibat pula adanya perbedaan prestasi kerja maupun prestasi belajarnya. Senada dengan adanya perbedaan individu itu, maka perlu di ciptakan alat untuk mendiaknosis atau mengukur keadaan individu, dan alat pengukur irulah yang di sebut tes. Dengan alat pengukur berupa tes tersebut, maka orang akan berhasil mengetahui adanya perbedaan antar individu. Dan dapat diketahui pengertian tes adalah cara yang dapat di pergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehinggga atas dasar data yang di peroleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat di bandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Tes memiliki beberapa fungsi, ada dua macam fungsi tes yaitu:
Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik
Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran
Teknik nontes diantaranya:
Pengamatan / observasi
Wawancara / interview
Angket
Pemeriksaan dokumen
Supaya tes tersebut dianggap valid maka diperlukan teknik pengujian validitas tes, Pengujian validitas tes secara rasional adalah validitas yang di peroleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berfikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional. Validitas tes secara rasional meliputi validitas isi, validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar.
Pengujian validitas tes secara empirik, yang dimaksud dengan validita empiric adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik. Dengan kata lain validitas empiric adalah validitas yang bersumber pada atau di peroleh atas dasar pengamatan dilapangan. Validitas tes secara empiric meliputi validitas ramalan, validitas ramalan adalah suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauhkah sbuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa mendatang.
Perbadaan antara skor dan nilai. Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang di peroleh dengan jalan menjumlahkan angka- angka bagi setiap butir item yang oleh testee telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot jawaban betulnya. Nilai pada dasarnya adalah angka atau huruf yang melambangkan seberapa jauh atau seberapa besar kemampuan yang telah ditunjukkan oleh testee terhadap materi atau bahan yang diteskan, sesuai dengan tujuan intruksional khusus yang telah ditentukan. Nilai pada dasarnya juga melambangkan penghargaan yang yang diberikan oleh tester kepada testee atas jawaban betul yang diberikan oleh testeedalam tes hasil belajar. Artinya, makin banyak jumlah butir soal dapat dijawab dengan betul, maka penghargaan yang diberikan oleh tester kepada testee akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika jumlah butir item yang dapat dijawab dengan betul itu hanya sedikit, maka penghargaan yang di berikan kepada testee juga kecil atau rendah.
kelebihan dari buku ini lebih lengkap dan mudah untuk dimengerti bagi pembaca, bahkan terdapat beberapa ruumus yang berkaitan dengan evaluasi pendidikan.
kekurangan pada buku ini terletak pada harganya yang terlalu mahal sehingga pembaca kurang menikmati, dan memiliki kafer yang kurang bagus sehingga pembaca tidak tertarik untuk membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar